Fertility Clinic Cancun – Anda kemungkinan udah tidak asing dengan arti tensimeter yakni alat untuk mengukur tensi darah atau tekanan darah. Fungsi tensimeter adalah untuk mengukur tekanan darah. Biasanya seseorang dengan riwayat penyakit jantung dan saraf direkomendasi dokter untuk cek tekanan darah dengan tensimeter tiap-tiap hari. Ada bermacam macam tensimeter dan penggunaannya tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan juga fungsinya.
Berikut merupakan informasi selengkapnya seputar tensimeter yang udah dirangkum Kavacare untuk Anda.
Berapa Tekanan Darah yang Normal?
Dengan mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter, maka mampu diketahui juga apakah tekanan darah Anda normal atau tidak. Tekanan darah normal yakni berkisar antara 120/80 mmHg.
Tekanan darah normal Batas bawah (mmHg) Batas atas (mmHg)
| Tekanan darah normal | Batas bawah (mmHg) | Batas atas (mmHg) |
| Angka sistolik | 90 | 120 |
| Angka Diastolik | 60 | 80 |
Kapan Perlu Menggunakan Tensimeter?
Tensimeter digunakan saat bakal mengukur tekanan darah arteri secara tidak langsung. Alat ini adalah perlengkapan kesegaran standar yang selamanya digunakan oleh tenaga medis sebelum melakukan pemeriksaan.
Jenis-jenis Tensimeter
Berikut ini banyak ragam type tensimeter:
1. Tensimeter Air Raksa
Tensimeter air raksa adalah alat pengukur tensi darah yang menggunakan air raksa dan memerlukan stetoskop untuk mendengar timbulnya bunyi denyut tekanan sistolik dan diastolik.
Sebelumnya, type ini merupakan standar utama di dalam pengukuran tekanan darah. Namun, timbul persoalan lingkungan terkait pembuangan limbah medis yang tercemar air raksa. Selain itu, terdapat risiko berbahaya akibat tumpahan atau pecahan air raksa.
Oleh gara-gara itu, alat ini dihapus dari keputusan kesehatan. Pada th. 1998, badan Perlindungan Lingkungan dan Rumah Sakit Amerika setuju untuk menghilangkan limbah air raksa yang terdapat di dalam industri service kesegaran pada th. 2005.
2. Tensimeter Aneroid (Pegas)
Tensimeter pegas atau aneroid adalah alat pengukur tensi yang menggunakan putaran berangka atau jarum. Jenis ini lebih aman gara-gara tidak menggunakan air raksa.
Sama halnya dengan air raksa, alat ini juga memerlukan stetoskop untuk mendengarkan bunyi denyut sistolik dan diastolik di dalam penggunaannya.
3. Tensimeter Digital
Tensimeter digital (automatic) menggunakan proses digital di dalam mengukur tekanan darah agar amat ringan dan praktis. Penggunaan alat ini juga tidak memerlukan stetoskop.
Dengan type digital ini, kontrol cukup dengan menyalakan alat dan proses pengukur bakal berlangsung otomatis. Tekanan darah bakal terukur dan ditampilkan di dalam bentuk angka pada layar LCD.
Tensimeter digital dibagi jadi 2, yaitu:
Model lengan atas: Model ini memiliki manset yang diletakkan di lengan atas dan dihubungkan dengan tabung ke monitor yang berharap pada permukaan dekat lengan.
Model pergelangan tangan: type ini memiliki ukuran lebih kecil dan semua unit mengelilingi pergelangan tangan.
Terlepas dari type dua type tensimeter digital tersebut, kegunaan dan metode pengukurannya selamanya sama.
Cara Kerja Tensimeter
1. Cara Kerja Tensimeter Air Raksa
Prinsip kerja tensimeter air raksa yakni menggunakan manset kantung udara secara manual. Air raksa bakal menunjukkan angka denyut jantung dan stetoskop digunakan untuk mendengarkan denyut jantung.
2. Cara Kerja Tensimeter Aneroid
Cara kerja tensimeter aneroid serupa dengan type air raksa, yakni menggunakan pompa manusal dan stetoskop untuk mendengarkan nada dinding arteri. Hal ini dikenal sebagai metode auskultasi untuk mengukur tekanan darah.
Menggunakan metode ini memerlukan lebih dari satu latihan dan kebanyakan dilaksanakan oleh praktisi medis terlatih.
3. Cara Kerja Tensimeter Digital
Tensimeter digital menggunakan pompa udara untuk mengembangkan manset yang mengelilingi lengan atas atau pergelangan tangan dengan tekanan yang cukup untuk menghindar aliran darah di arteri utama setempat.
Tekanan ini kemudian di lepaskan secara bertahap menggunakan katup solenoid yang dikontrol secara digital hingga waktu darah menjadi mengalir melalui arteri.
Tekanan darah yang diukur dengan sensor tekanan pada titik ini pilih tekanan sistolik. Denyut nadi juga dirasakan pada waktu ini.
Pengukuran yang dilaksanakan waktu aliran darah tidak ulang dibatasi bakal pilih tekanan diastolik. Siklus pengukuran lengkap ini dikontrol secara otomatis oleh mikrokontroler.
Cara Menggunakan Tensimeter
Berikut langkah-langkah untuk menggunakan tensimeter aneroid:
- Tempatkan manset tidak cukup lebih 2-3 jari di atas siku. Manset perlu diletakkan di atas kulit, bukan di atas pakaian. Pastikan manset terpasang dengan benar, tidak amat longgar atau amat ketat.
- Letakkan lengan Anda di atas meja atau permukaan datar agar manset berada sejajar dengan jantung. Pastikan lengan Anda rileks, tidak tertekuk, dan posisinya sejajar dengan tubuh.
- Gunakan stetoskop dan tempelkan pada arteri brakialis (bagian segi di dalam dari siku anggota kanan).
- Pastikan manometer (bagian yang menunjukkan tekanan) pada alat tensimeter berada pada posisi nol. Pada lebih dari satu besar tensimeter, Anda mampu memutar roda atau tombol ke arah kiri untuk mengatur manometer ke posisi nol.
- Pegang pompa udara dengan satu tangan dan pegang manometer dengan tangan lainnya. Mulailah memompa udara ke di dalam manset dengan pompa udara. Pompa hingga tekanan cukup tinggi (biasanya lebih kurang 30 mmHg di atas tekanan darah diperkirakan Anda).
- Perlahan-lahan lepaskan udara dari manset dengan memutar atau menghimpit katup pengatur udara yang terdapat pada pompa. Pastikan untuk menurunkan tekanan secara perlahan, lebih kurang 2-3 mmHg per detik.
- Saat Anda menurunkan udara dari manset, Anda bakal mendengar denyutan pada arteri brakialis. Ini adalah tekanan sistolik Anda. Terus menurunkan udara hingga bunyi terakhir tepat sebelum bunyi terakhir menghilang. Ini adalah tekanan diastolik Anda. Catat kedua pembacaan ini.
- Setelah Anda mencatat pembacaan tekanan darah, lepaskan manset dari lengan Anda dan matikan tensimeter.
- Evaluasi hasil pengukuran tekanan darah Anda. Tekanan darah normal kebanyakan berkisar 120/80 mmHg. Namun, perlu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk menafsirkan hasil pengukuran dan pilih apakah tekanan darah Anda di dalam kisaran yang sehat.
- Pastikan untuk ikuti arahan pemanfaatan yang ada. Jika tidak yakin tentang langkah menggunakan alat tensimeter dengan benar, sebaiknya minta dukungan dari dokter atau profesional kesehatan. Anda juga mampu menghubungi fasilitas telekonsultasi Kavacare.
